Kamis, 31 Juli 2008

Bunda hari ini ga jemput yaaaa...

Pagi ini aku sudah bilang ke anak-anak kalau aku ga ikut ngantar dan siangnya bakal ga menjemput mereka. Mereka menduga bahwa ada banyak pekerjaan di kantor sehingga aku tidak sempat menjemput. Biasanya memang begitu, jika ada rapat atau kerjaan yang mendesak aku bilang kepada anak-anak bahwa aku tidak akan menjemput.
Tapiiii...pagi ini alasannya bukan itu. Pagi ini aku pake rok selutut. Tentu saja akan ga pantes sama sekali kalau aku ke masjid Istiqlal hanya memakai rok selutut.Hal ini pernah kulakukan dan saat itu aku ga pd sama sekali...malunya minta ampun... habis mau gimana lagi karena ayah ga bisa jemput..om andi masuk siang..dan aku sudah keseringan minta tolong mbak devi..jadi waktu itu dengan amat terpaksa aku jemput anak-anak.
Kali ini aku ga mau mengulangi hal yang sama..jadi ketika javas bertanya apakah bunda sibuk makanya gabisa jemput...aku jawab dengan jujur bahwa bukan itu masalah utamanya.. Ini karena baju bunda yang pendek ga pantes untuk masuk ke masjid..Detya merespon dengan berkata.."Iya Bunda, auratnya mesti di tutup ya kalau ke mesjid. Sekarang kan aurat Bunda kelihatan jadinya nanti ga usah jemput aja..!"..
Wehehehehe....Bundanya mbeling nih...udah tiap hari jemput ga pernah pakai kerudung...malah hari ini sengaja pakai rok..
Aku ga tau deh...selama ini Javas dan Detya ga pernah protes masalah kenapa aku ga pakai jilbab..aku sendiri ga tau jawaban yang pas...masak mau bilang belum siap?...

Senin, 28 Juli 2008

Si Kecil Mungil


Javas bener-bener kecil mungil. Sudah empat tahun empat bulan tapi beratnya cuma 15 kg dan tingginya sekitar 95an. Kalau nyari celana repot banget karena untuk ukuran bayi s/d 36 bulan sudah kekecilan tapi untuk ukuran 1-2 kebesaran. Jadinya bingung banget setiap kali nyari celana.
Aku sudah berusaha untuk membuat Javas lebih berisi (dan tentu saja bertambah tinggi) tapi beratnya naik jadi 15 kg dari sebelumnya 13 kg aja itu sudah prestasi luar biasa.
Javas susah sekali makan, untung saja ketika sekolah di Istiqlal yang mewajibkan makan siang, dia jadi makan dengan rutin. Sarapan di mobil dengan menu seadanya (nugget, sosis atau orak-arik telor) tapi makan siang lengkap di sekolah. Sore hari, makan di mobil lagi, menu makan siang TPA yang boleh dibawa pulang. Untuk yang sore/malam, sayurannya jarang dimakan. Javas terang-terangan membuat pernyataan bahwa mau makan sayur hanya di sekolah, di rumah atau TPA dia tidak akan mau makan sayur. Pusing juga menyiasati, tapi paling engga sehari sekali ada menu sayurnya (kecuali sabtu minggu tentunya).
Setengah tahun ini sudah lengkap jadwal makan 3x sehari, tapi tahun-tahun sebelumnya aku sudah hopeless membuat dia makan dengan teratur, jangankan teratur...membuat dia makan saja susahnya setengah mati. Jadi dulu ketika masih minum susu pakai dot, hanya susu itu andalannya. Ketika berhenti ngedot pas umur 2,5 th malah lebih pusing lagi karena asupan gizinya minim sekali. Eniwei...akibatnya ya seperti ini, Javas menjadi kecil mungil..
Semoga saja benar kata orang bahwa kalau anak laki-laki sudah sunat maka nanti badannya akan tumbuh sendiri..
Naaah...teman cowok yang sebelah kiri itu umurnya beda 7 bulan dengan Javas, namanya Rafif, tapi dia bahkan lebih tinggi dari kakaknya yang ada disamping Javas pas. Kalau Rafif sih, emang jago makan..

Selasa, 22 Juli 2008

Sandal Aldo dan Donat Detya

Pas Javas keluar sekolah, aku heran kenapa dia pakai sandal? Kan tadi pagi dia pakai sepatu dan sandal itu juga bukan sandalnya sendiri. Aku tanya dan dia jawab kalau itu sandalnya sendiri. Sampai-sampai aku berpikir apakah ayahnya beliin sandal baru. Tapi ayah juga bertanya kenapa kok pakai sandal? Usut punya usut ternyata itu sandal Aldo dan Javas sudah dapat ijin Aldo untuk pakai sandal itu. Karena dia tetap keukeuh mau pakai sandal Aldo ya sudah mau gimana lagi kalu ga ngijinin? Tapi nanti tetap harus dibicarakan agar ga gampang pakai barang orang lain.
Setelah itu giliran Javas kepingin donat yang dibuat Detya. Hari ini Detya ada di sentra memasak, sentra baru mulai tahun ajaran ini. Dia praktek membuat donat, walaupun bantat tapi Detya senang sekali dan Javas jadi kepingin. Untungnya Detya mau beramal untuk adikknya, bahkan dia juga menyisakan satu untuk ayah dan bunda. Waktu kutanya:"Kan donatnya emapt, kita juga berempat, kenapa ga satu satu donatnya? Ayah satu bunda satu adik satu dan Detya satu, pas kan?" Detya hanya tertawa dan menjawab:"Aku kan mau dua..."
Karena Detya sudah cukup baik mau berbagi, dan bunda juga nyobain sedikit saja hanya karena pengen tau rasanya, maka sisanya buat Javas yang rupanya juga masih kepingin walaupun sudah mencoba satu.

Kamis, 17 Juli 2008

Hasil Liburan

Setelah liburan 2 minggu di Jawa, 12 Juli kemarin anak-anak balik lagi ke Jakarta. Satu hal yang membuat saya senang, Javas ga ingusan lagi...!! Sebelumnya mertua cerita kalau ngajak Javas ke dokter, dikasih obat dan batuk pileknya hilang. Tanggapan saya waktu itu hanya "oooo ya". Saya ga terlalu antusias karena selama ini dia sudah bolak-balik ke dokter tapi ingus itu ga pernah hilang. Selalu saja ada ingus walau batuknya sembuh.
Dan ketika sabtu pagi itu saya lihat Javas turun dari bis dan teriak...."Bundaaaaa...", pandangan mata saya langsung tertuju ke hidungnya yang kelihatan bersih dan ga ada ingus sama sekali. Javas kelihatan manis kalau ingusnya ga ada.
Taaapiiiii, hari minggu sore saya dengar Javas bolak-balik sedot hidung. Saya lihat memang sedikit berair di lubang hidung yang kanan. Dan hari ini, total hidungnya penuh dengan ingus.
Hiks...hiks...hanya dua hari di Jakarta, ingus langsung saja keluar. Kenapa ya? Apa karena dia ga cocok hawa Jakarta?
Untung obat dari mertua juga dibawa. Ntar malam coba diminumin lagi ah.. siapa tau ingus itu bisa hilang. Semoga...