Kamis, 04 September 2008

dr. Rifan Fauzi

Jumat minggu lalu Javas harus ke dokter setelah 3 hari berturut-turut badannya panas.

Penanganan standar untuk mencegah komplikasi Demam Berdarah. Jadi kalau sudah 3 hari berturut-turut panas tinggi, maka hari ketiga harus cek darah untuk melihat apakah kadar trombosit menurun di luar batas normal. Jika engga, berarti bukan DB. Jika menurun maka harus segera ditangani lebih lanjut agar tidak berbahaya. Selama ini, karena kurangnya sosialisasi pola panas DB yang dibilang seperti tapal kuda, maka korban DB menjadi lumayan tinggi. Padahal DB adalah penyakit yang dari tahun selalu aja muncul. So, kita mesti waspada dini terhadap DB ini.

OK, back to Javas... Bunda sengaja memilih untuk periksa di klinik Aster agar tidak kecewa dengan dokter yang dipilih. Di Klinik Alamanda, kita bisa memilih dokter dengan konsekwensi biaya menjadi mahal karena klinik ini adalah swastanisasi dari RSAB Harapan Kita. Karena ga pengalaman sama sekali dengan dokter-dokter di Harapan Kita maka periksa-periksa sebelumnya selalu kecewa dengan dokter yang dipih secara acak. Kami sudah pernah dengan dr. Edi Siswanto, dr. Usman, dr. Noorlaila dan terakhir dengan dr. Edy Widodo, daaaaan semua dokter tersebut ga sesuai dengan ekspektasi kami. Makanya ketika daftar untuk Javas langsung saja memilih klinik Aster, jadi siapapun dokter yang menangani maka nothing to lose buat kami (lagian biaya periksanya hampir 1/3nya dibanding alamanda).

Tapi resiko di Aster adalah harus antri dan menunggu lama, apalagi jika dokter jaganya harus ke Alamanda dulu..maka dijamin nunggunya tambah lama. Dari jam 09.00 kami sudah ada di sana tapi ternyata pas giliran Javas, Bu Dokter harus ke Alamanda dulu, jadi kami menunggu lebih lama. Setelah merayu susternya maka kami bisa mendapat pengantar untuk cek darah karena daripada nunggu dokter lama tapi setelah dokternya datang hanya untuk minta kami cek darah...alangkah lebih efisien jika kami ketemu dokter dengan sudah membawa hasil cek darah. Setelah menunggu lama akhirnya bisa dapat hasil tes darah dan ketika kembali ke klinik Aster bukan Bu Dokter yang memeriksa Javas tapi dr. Rivan Fauzi.

Pas ngerti kalau dokter Rifan maka langsung teringat bahwa spesialisasi beliau juga Paru dan Pernafasan. Langsung saja tanya ini itu ke beliau dan tanggapan beliau sangat simpatik dan komunikatif. Waaaah....rasanya seperti dapat durian runtuh... Sudah beberapa kali ga ketemu dokter yang pas, sekali ke Aster langsung dapat dokter yang enak. Untuk selanjutnya kami ingin fokus ke dr. Rifan maka langsung saja Bunda tanya.."Untuk cek up selanjutnya, apakah kami bisa langsung ke dr. Rivan di Alamanda?"..Jawaban beliau membuatku tambah simpatik..."Ke Aster aja Bu..kalau hari jumat saya pasti ke Aster jam 10.30..."